Elden Ring: Sensasi Petualangan Brutal Nan Epik yang Bikin Lupa Waktu!

Games & Esport286 Dilihat

Aiteknos.com – Nama Elden Ring langsung meledak di kalangan gamer sejak pertama kali diumumkan oleh FromSoftware.

Game ini tidak hanya mencuri perhatian karena digarap oleh Hidetaka Miyazaki—otak di balik seri Dark Souls—tetapi juga berkat kolaborasinya dengan penulis dunia fantasi ternama, George R. R. Martin.

Kini, setelah lebih dari dua tahun sejak perilisannya, Elden Ring masih jadi pembicaraan hangat. Saya mencoba kembali menjelajah The Lands Between, dan hasilnya? Masih sama adiktif, brutal, tapi tak tergantikan.

Dunia Terbuka yang Hidup, Luas, dan Penuh Misteri

Begitu memasuki dunia Elden Ring, pemain disambut dengan lanskap luas dan memikat.

The Lands Between adalah dunia terbuka dengan variasi lingkungan yang mencengangkan: dari padang rumput Limgrave yang damai, rawa-rawa beracun Caelid, hingga kastil-kastil gothic yang menjulang di Altus Plateau.

Berbeda dari banyak game open-world lain, Elden Ring tidak menuntun pemain dengan waypoint atau quest marker. Di sinilah letak keasyikannya—rasa eksplorasi dan petualangan yang benar-benar murni.

Baca Juga :  Fatal Fury Comeback! Sensasi Nostalgia Bertarung di Era Modern

Tak jarang saya menemukan gua tersembunyi, bos opsional, atau item langka hanya karena penasaran dan iseng belok jalan.

Sistem Pertarungan yang Brutal tapi Memuaskan

Sebagai game Soulslike, Elden Ring terkenal dengan tingkat kesulitannya. Setiap musuh bisa menjadi ancaman, apalagi bos-bosnya yang punya desain, pola serangan, dan mekanik unik.

Saya beberapa kali harus mengulang pertarungan hingga 10–20 kali hanya untuk mengalahkan satu bos.

Tapi saat akhirnya menang, sensasinya luar biasa—mirip seperti memenangkan pertarungan setelah latihan berhari-hari.

Sistem pertarungan juga sangat fleksibel: mau jadi penyihir, ksatria berat, pemanah, hingga pemanggil spirit bisa disesuaikan sesuai gaya bermain.

Kustomisasi Karakter dan Build Bebas Sesuai Selera

Salah satu daya tarik utama Elden Ring adalah kebebasan dalam membentuk karakter.

Saya bisa memilih untuk menjadi “sorcerer” yang hanya menyerang dari jauh, atau berubah total menjadi “blood build” yang mengandalkan serangan cepat dan efek bleed.

Variasi senjata, armor, spell, hingga talisman sangat banyak—membuat pengalaman bermain setiap orang bisa benar-benar berbeda.

Baca Juga :  Review Elden Ring: Petualangan Epik di Dunia Terbuka yang Menakjubkan

Selain itu, fitur Ashes of War memungkinkan pemain untuk mengganti kemampuan spesial pada senjata, memberikan opsi strategi tambahan saat bertarung.

Kisah Gelap yang Tersembunyi di Setiap Sudut

Cerita utama Elden Ring memang tidak disajikan secara eksplisit. Sebagian besar narasi disampaikan melalui deskripsi item, interaksi dengan NPC, serta petunjuk visual.

Tapi di sinilah keunikan game ini. Bagi saya, menyusun sendiri potongan-potongan cerita seperti puzzle adalah pengalaman tersendiri.

Dengan bantuan lore buatan George R. R. Martin, dunia Elden Ring terasa hidup, misterius, dan menyimpan sejarah kelam.

Karakter seperti Ranni the Witch, Radahn, hingga Marika memiliki latar belakang dalam yang bisa diungkap jika pemain cukup jeli.

Multiplayer dan PvP: Tantang Teman atau Bantu yang Kesulitan

Mode online juga memperkaya pengalaman. Saya bisa memanggil bantuan pemain lain saat kesulitan melawan bos, atau sebaliknya, membantu mereka.

Ada juga mode invasi untuk pemain yang ingin PvP. Interaksi ini menambah dinamika dan kejutan dalam perjalanan.

Baca Juga :  Keseruan Bermain Blade of War: Aksi Hack-and-Slash yang Bikin Ketagihan

Kesimpulan: Elden Ring, Game yang Menyiksa Tapi Bikin Ketagihan

Elden Ring bukanlah game yang ramah untuk semua orang. Ia menantang, tak memberi ampun, dan menuntut ketekunan.

Namun justru itulah yang membuatnya luar biasa memuaskan.

Dalam setiap kematian, ada pelajaran. Dalam setiap kemenangan, ada rasa bangga.

Dan dalam setiap eksplorasi, ada kejutan yang menunggu. Ini bukan hanya game, tapi perjalanan epik yang tak akan terlupakan.

Apakah Masih Layak Dimainkan di 2025?

Jawabannya: sangat layak! Terlebih dengan rumor ekspansi besar kedua bertajuk Shadow of the Erdtree yang dikabarkan akan meluncur pertengahan tahun ini, Elden Ring terus hidup dan tumbuh.

Untuk kamu yang belum pernah menyentuh game ini, Elden Ring adalah pengalaman game RPG open-world yang tidak bisa kamu lewatkan. Dan untuk yang sudah bermain? Masih banyak rahasia yang bisa digali lebih dalam.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *