Aiteknos.com – Aktivitas makan yang dulunya menjadi momen berkumpul dan berinteraksi antar anggota keluarga, kini semakin tergeser oleh kebiasaan baru: makan sambil main gadget.
Entah itu scrolling media sosial, membalas pesan, hingga menonton video pendek, penggunaan gawai saat makan sudah menjadi kebiasaan umum, baik di kalangan anak-anak maupun orang dewasa.
Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan ini menyimpan dampak negatif yang tidak bisa dianggap sepele?
1. Risiko Obesitas Meningkat
Menurut berbagai studi, makan sambil menatap layar gadget cenderung membuat seseorang makan lebih banyak dari biasanya.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan jumlah makanan yang dikonsumsi karena fokus terpecah ke layar.
Tanpa sadar, porsi makan menjadi berlebihan dan memicu penumpukan kalori, yang dalam jangka panjang dapat menyebabkan obesitas.
“Ketika fokus ke layar, otak tidak mencatat jumlah makanan yang masuk dengan baik. Ini yang disebut dengan eating mindlessly,” ujar Dr. Diah Ayu, spesialis gizi klinis kepada detikHealth.
2. Mengganggu Proses Pencernaan
Makan membutuhkan konsentrasi dan kesadaran penuh, karena proses pencernaan dimulai dari mulut.
Saat perhatian teralihkan oleh gawai, proses mengunyah sering kali dilakukan secara terburu-buru.
Padahal, mengunyah yang tidak optimal bisa berdampak pada kinerja lambung, memicu gangguan pencernaan seperti kembung, mual, dan nyeri perut.
3. Menurunkan Kualitas Interaksi Sosial
Bagi keluarga, waktu makan adalah momen untuk berbagi cerita, mempererat ikatan emosional, dan menciptakan ruang dialog.
Sayangnya, ketika tiap anggota keluarga sibuk dengan gadget masing-masing, interaksi sosial jadi terabaikan.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat menciptakan jarak dan menurunkan kualitas komunikasi dalam keluarga.
4. Berisiko Terjadi “Digital Overstimulation”
Khusus pada anak-anak, kebiasaan makan sambil menonton video bisa memicu apa yang disebut sebagai digital overstimulation.
Anak menjadi terlalu bergantung pada stimulus visual dan suara dari layar untuk bisa menikmati makanan, yang dapat berdampak buruk terhadap perkembangan fokus, kognitif, hingga kontrol emosi.
5. Menghilangkan Kesadaran Rasa
Salah satu kenikmatan dalam makan adalah merasakan tekstur dan rasa dari makanan itu sendiri.
Tapi ketika mata terpaku pada layar, otak tidak memproses rasa dengan optimal.
Akibatnya, makanan hanya jadi “kewajiban” bukan pengalaman menyenangkan.
Ini juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan pola makan dan ketidakpuasan batin.
Solusi dan Edukasi
Untuk menghindari dampak negatif tersebut, para ahli menyarankan beberapa langkah preventif:
* Ciptakan zona bebas gadget di meja makan.
* Tetapkan waktu khusus untuk makan bersama tanpa gangguan elektronik.
* Ajarkan anak menikmati rasa dan proses makan sejak dini.
* Gunakan waktu makan sebagai momen ngobrol dan membangun koneksi emosional.
Menggunakan gadget memang menjadi bagian dari gaya hidup modern, tetapi penggunaannya harus disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan.
Makan sambil main gadget mungkin terasa praktis dan menyenangkan, tapi jika dibiarkan terus menerus, bisa berdampak besar pada kesehatan fisik, mental, dan hubungan sosial kita.
Yuk, lebih bijak dalam menggunakan gawai dan jadikan waktu makan sebagai momen yang berkualitas!