Apakah di Bali Internet Mati Saat Nyepi? Yuk Simak Faktanya!

Internet164 Dilihat

Aiteknos.com – Hari Raya Nyepi, yang dirayakan oleh umat Hindu sebagai Tahun Baru Saka, selalu menjadi momen istimewa di Bali.

Salah satu tradisi unik selama Nyepi adalah keheningan total selama 24 jam, di mana masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah, menyalakan api, bekerja, atau bersenang-senang—dikenal sebagai Catur Brata Penyepian.

Namun, satu pertanyaan yang sering muncul di kalangan masyarakat, terutama wisatawan atau pendatang, adalah:

Apakah internet di Bali benar-benar mati saat Nyepi? Yuk, kita simak faktanya berdasarkan kebijakan terbaru!

Internet Selama Nyepi 2025

Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947 akan jatuh pada tanggal 29 Maret 2025. Menjelang perayaan ini, Pemerintah Provinsi Bali kembali mengajukan permintaan kepada Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk menghentikan sementara layanan telekomunikasi dan penyiaran di seluruh Pulau Bali.

Kebijakan ini bukan hal baru, melainkan sudah menjadi tradisi tahunan untuk mendukung kekhidmatan Nyepi.

Berdasarkan pernyataan resmi dari Menteri Komdigi, Meutya Hafid, pada 20 Maret 2025, layanan internet, televisi, dan radio akan dimatikan total selama 24 jam, mulai dari 29 Maret 2025 pukul 06.00 WITA hingga 30 Maret 2025 pukul 06.00 WITA.

Baca Juga :  Ramai Disebut Smartphone Bakal Punah, Yuk Simak Faktanya!

“Kami akan siapkan surat kepada seluruh operator dan penyelenggara penyiaran untuk menghentikan layanan sementara selama satu hari, dalam rangka menghormati saudara-saudara kita yang merayakan Hari Nyepi,” ujar Meutya dalam konferensi pers di Jakarta.

Namun, ada pengecualian penting. Jaringan internet tetap akan hidup di objek-objek vital seperti rumah sakit, kantor kepolisian, militer, BPBD, Basarnas, dan pemadam kebakaran.

Selain itu, layanan telepon dan SMS berbasis GSM juga akan tetap aktif untuk memastikan komunikasi darurat tidak terganggu.

WiFi Tetap Nyala, Data Seluler Mati

Fakta menarik lainnya adalah kebijakan yang membedakan antara data seluler dan jaringan WiFi.

Selama beberapa tahun terakhir, Pemerintah Provinsi Bali hanya meminta penyedia jasa seluler untuk mematikan data seluler dan layanan IPTV (Internet Protocol Television), sementara jaringan internet berbasis fiber optik atau WiFi di rumah-rumah dan fasilitas tertentu tetap dihidupkan.

Artinya, jika Anda berada di rumah atau hotel yang memiliki akses WiFi, Anda masih bisa terhubung ke internet selama Nyepi.

Baca Juga :  Apa Itu Serangan Phishing dan Bagaimana Cara Mencegahnya?

Namun, bagi pengguna yang mengandalkan data seluler di ponsel, jaringan internet akan benar-benar mati selama periode tersebut.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Bali, Gede Pramana, pernah menjelaskan alasan di balik kebijakan ini pada Nyepi sebelumnya: “Data seluler dimatikan agar masyarakat tidak tergoda untuk bepergian atau melakukan aktivitas yang melanggar Catur Brata Penyepian, seperti siaran langsung di jalan. Namun, WiFi tetap nyala untuk kebutuhan darurat dan kenyamanan di rumah.”

Mengapa Internet Dimatikan?

Pemutusan layanan internet, khususnya data seluler, dilakukan untuk menciptakan suasana Nyepi yang khusyuk dan tertib.

Bali dikenal sebagai satu-satunya tempat di dunia yang secara resmi menghentikan akses internet selama 24 jam demi menjaga kesucian hari raya ini.

Bahkan, pada tahun 2018, Bali mendapat penghargaan dari Amerika Serikat karena keberhasilannya menghentikan internet secara sengaja untuk mendukung Nyepi—sebuah langkah yang dianggap luar biasa di era digital.

Baca Juga :  eSIM Akan Diterapkan Secara Luas, Kamu Sudah Siap? Ini Kendala dan Hal yang Perlu Kamu Tahu

Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk mencegah penyebaran konten yang tidak sesuai dengan semangat Nyepi, seperti pelanggaran pantangan yang sering terjadi di masa lalu, misalnya masyarakat yang bepergian dan melakukan siaran langsung di jalanan.

Apa yang Bisa Dilakukan Selama Nyepi?

Bagi Anda yang berada di Bali saat Nyepi, jangan khawatir. Meski data seluler mati, Anda masih bisa memanfaatkan WiFi untuk berkomunikasi dengan keluarga atau menikmati hiburan di dalam ruangan, asalkan tidak melanggar pantangan Nyepi.

Ini juga menjadi kesempatan untuk merenung, bersantai, atau menghabiskan waktu bersama keluarga tanpa gangguan dunia luar.

Jadi, kesimpulannya: Internet di Bali tidak sepenuhnya mati saat Nyepi. Data seluler dan siaran TV/radio memang akan dimatikan, tetapi jaringan WiFi serta layanan telepon/SMS tetap berfungsi.

Dengan begitu, Nyepi tetap bisa berjalan hikmat sambil menjaga kebutuhan komunikasi dasar masyarakat.

Bagaimana pendapat Anda tentang kebijakan ini? Apakah Anda siap merasakan keheningan Nyepi di Bali pada 29 Maret 2025 mendatang? Yuk, share pengalaman atau rencana Anda!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *